Teringat kisah Tok Ayah Wan Pondok Seri Damai. Waktu mereka belajar dulu, ada sorang kepala mutolla'ah yang baca kitab ikut gaya Nahu. Baca kitab Fiqh, tapi terang kut Nahu. Tok Faqir pondok gelarkannya Sibawaih. Sempena nama seorang ulama Nahu yang terkenal.
.
Tok Sibawaih ni menyara hidup di pondok dengan simpanan, dari upah dia kerjakan sawah padi. Jadi bila dia dah habis bekalan. Dia akan keluar beberapa hari untuk cari upah kerjakan sawah. Bila bekal dah cukup, baru dia balik ngajar di pondok.
.
Tok Ayah n kawan² akan datang tiap hari ke pondok Tok Sibawih ni, untuk nadoh kitab. Kalau Tok Sibawih ada, mereka ngaji. Kalau Tok Sibawaih tiada, mereka balik. Begitulah rutinnya. Mereka tak serik n tak give-up kalau Tok Sibawaih tiada.
.
Begitulah adat berguru yang diajar guru² kita. Biarlah kita letih sedikit, itulah resamnya. Jangan sampai guru kecewa dengan kita, kerana selalu tak hadir.
.
Aresso? Fighting !