بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله
الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله
Dahulu, ada kelompok-kelompok yang menyerang kepribadian Syekh Sya'rawi dengan memutarbalikkan fakta terhadap apa yang beliau sampaikan. Pada saat itu, media-media yang ada di Mesir bahkan di seluruh negara Arab, dipenuhi dengan isu negatif sampai-sampai orang yang mencintai beliau, berbalik membenci beliau karena mendengar isu miring tersebut.
Pada saat itu, karakter beliau dibunuh dan nama balik beliau dirusak oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab ini.
Beberapa lama kemudian, saya datang ke Mesir untuk berkunjung ke kediaman beliau di daerah Husein. Lalu saya bertanya pada beliau,
"Ya Sayyidi, tatkala perkataan Anda diputarbalikkan dan kepribadian Anda dicoreng di depan khalayak ramai, kenapa Anda tidak mengklarifikasi dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya?"
Lalu beliau terdiam dan mulai berkata,
"Akan saya jelaskan mengapa (saya tidak mengklarifikasinya). Jadikanlah apa yang saya sampaikan ini sebagai manhaj (metode) dalam hidupmu."
Beliau melanjutkan,
"Jika ada orang-orang yang menyerang kepribadianmu, maka jangan dihiraukan. Diam saja dan jadikan dirimu seolah-olah tidak mendengarnya sama sekali."
Padahal, kalau waktu itu beliau muncul di televisi dan menjelaskan permasalahan tersebut, pastinya semua akan beres. Tapi pada saat itu, beliau melakukan hal yang berbeda. Beliau menyandarkan hatinya kepada Allah sepenuhnya.
Beliau selanjutnya berkata,
"Anakku, sesungguhnya Allah yang akan membela orang-orang yang beriman."
Lalu saya berkata kepada beliau,
"Kalau Anda tidak menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi, segala kebaikan yang telah Anda sampaikan tidak dianggap berguna oleh masyarakat."
"Tidak, Anakku. Allah lebih besar dari semua masalah ini. Mereka tidak tahu siapa Allah. Tatkala Allah melihat kebenaran di pihak seorang penuntut ilmu sementara dia tidak melakukan pembelaan terhadap dirinya, maka Allah sendiri yang akan membelanya," jawab beliau.
Maka benar saja, tidak begitu lama setelah isu itu diangkat, semua orang yang menjelek-jelekkan beliau lenyap begitu saja. Tidak ada lagi isu-isu negatif tentang beliau. Hingga saat ini, jika disebut nama Syekh Sya'rawi maka hati kita akan bergetar dan dipenuhi oleh cahaya ilahi.
-Habib Ali Al-Jufri
Copy Paste dari Facebook: Suara Al-Azhar
Beberapa lama kemudian, saya datang ke Mesir untuk berkunjung ke kediaman beliau di daerah Husein. Lalu saya bertanya pada beliau,
"Ya Sayyidi, tatkala perkataan Anda diputarbalikkan dan kepribadian Anda dicoreng di depan khalayak ramai, kenapa Anda tidak mengklarifikasi dan menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya?"
Lalu beliau terdiam dan mulai berkata,
"Akan saya jelaskan mengapa (saya tidak mengklarifikasinya). Jadikanlah apa yang saya sampaikan ini sebagai manhaj (metode) dalam hidupmu."
Beliau melanjutkan,
"Jika ada orang-orang yang menyerang kepribadianmu, maka jangan dihiraukan. Diam saja dan jadikan dirimu seolah-olah tidak mendengarnya sama sekali."
Padahal, kalau waktu itu beliau muncul di televisi dan menjelaskan permasalahan tersebut, pastinya semua akan beres. Tapi pada saat itu, beliau melakukan hal yang berbeda. Beliau menyandarkan hatinya kepada Allah sepenuhnya.
Beliau selanjutnya berkata,
"Anakku, sesungguhnya Allah yang akan membela orang-orang yang beriman."
Lalu saya berkata kepada beliau,
"Kalau Anda tidak menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi, segala kebaikan yang telah Anda sampaikan tidak dianggap berguna oleh masyarakat."
"Tidak, Anakku. Allah lebih besar dari semua masalah ini. Mereka tidak tahu siapa Allah. Tatkala Allah melihat kebenaran di pihak seorang penuntut ilmu sementara dia tidak melakukan pembelaan terhadap dirinya, maka Allah sendiri yang akan membelanya," jawab beliau.
Maka benar saja, tidak begitu lama setelah isu itu diangkat, semua orang yang menjelek-jelekkan beliau lenyap begitu saja. Tidak ada lagi isu-isu negatif tentang beliau. Hingga saat ini, jika disebut nama Syekh Sya'rawi maka hati kita akan bergetar dan dipenuhi oleh cahaya ilahi.
-Habib Ali Al-Jufri
Copy Paste dari Facebook: Suara Al-Azhar